DEFENISI
Analgetika atau obat penghalang nyeri adalah
zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran
(perbedaan dengan anestetika umum). Nyeri menjadi salah satu alasan utama
seseorang datang untuk mencari pertolongan medis karena sebagian besar penyakit
pada tubuh menimbulkan rasa nyeri. Pada dasarnya nyeri merupakan keadaan yang
mengganggu dan tidak nyaman bagi penderitanya, namun nyeri dapat digunakan
sebagai tanda adanya kerusakan jaringan, diantaranya nyeri kutan yang bersifat
membakar dan lambat hilang dengan pembebasan prostaglandin sebagai mediator
spesifik untuk nyeri yang belangsung lama. Nyeri yang disebabkan oleh
rangsangan mekanis, kimiawi atau fisis (kalor, listrik) dapat menimbulkan
kerusakan pada jaringan. Rangsangan tersebut memicu pelepasan zat-zat tertentu
yang disebut mediator nyeri, antara lain: histamin, bradikidin, leukotrien dan
prostaglandin (Octavianus et al.,2014).
Nyeri merupakan salah satu penyakit yang
prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Diperkirakan satu
dari lima orang dewasa mengalami nyeri dan setiap tahunnya satu dari sepuluh
orang mengalami nyeri kronik. Studi tentang prevalensi nyeri kronik di Inggris
menyatakan bahwa 61% pria dan 54% wanita mengalami nyeri kronik berat. Agar
intensitas nyeri berkurang, maka dapat diberikan obat analgesik. Obat analgesik
adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran.
Kombinasi obat yang berasal dari golongan yang berbeda dapat memberikan efek
analgesik dengan dosis yang lebih rendah, sehingga dapat mengurangi efek
samping penggunaan obat (Hapsari dan Nugroho,2016).
MEKANISME KERJA
Mekanisme umum dari obat-obatan golongan ini
adalah dengan cara mengeblok biosintesis prostaglandin dengan cara menginhibisi
enzim COX sehingga mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit oleh
mediator-mediator rasa sakit.Atau menghambat proses pembentukan prostaglandin
dapat dilakukan dengan menghambat enzim COX atau pembentukan asam arakhidonat
yang pada akhirnya dapat mempengaruhi sintesis prostaglandin sebagai mediator
rasa nyeri dan inflamasi (Kee dan Hayes,1996).
PENGGOLONGAN ANALGETIK
Menurut Tjay dan Rahardja ( 2007),
obat analgesik dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Analgesik
Non-opioid merupakan obat yang dapat mengurangi rasa nyeri
dan bekerja di perifer sehingga tidak mempengaruhi kesadaran serta tidak
menimbulkan ketergantungan. Obat ini dapat mengurangi gejala nyeri ringan
sampai nyeri sedang. Mekanisme aksi obat golongan ini adalah menghambat kerja
enzim siklooksigenase (COX) sehingga proses pembentukan asam arakhidonat
menjadi prostaglandin terhambat. Selain sebagai obat penghilang nyeri, obat ini
juga dapat mengurangi peradangan (inflamasi) dan menurunkan demam (antipiretik).
Contohnya adalah asam salisilat,dengan struktur sebagai berikut:
2. Analgesik Opioid merupakan
obat yang bekerja di reseptor opioid pada sistem saraf pusat (SSP). Obat ini
diberikan untuk mengatasi nyeri sedang sampai nyeri berat sesuai dengan
kekuatan dari nyeri yang dirasakan dan kekuatan dari obat tersebut. Obat ini
bekerja pada SSP secara selektif sehingga dapat mempengaruhi kesadaran dan
menimbulkan ketergantungan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Mekanisme obat
ini yaitu mengaktivasi reseptor opioid pada SSP untuk mengurangi rasa nyeri. Contohnya
adalah morfin,adapun strukturnya adalah sebagai berikut:

Hubungan
struktur aktivitas morfin adalah sebagai berikut:
a. Metilasi gugus fenolik OH dari morfin akan
mengakibatkan penurunan aktivitas analgesik secara drastis
b. Penutupan atau penghilangan gugus alkohol tidak akan
menimbulkan penurunan efek analgesik
c. Cincin aromatik memegang peranan penting dimana jika
senyawa tidak memiliki cincin aromatik tidak akan menghasilkan aktivitas
analgesik.
e. Penghilangan jembatan oksigen memberikan
serangkaian senyawa yang disebut morphinan yang memiliki aktivitas analgesik
yang bermanfaat.
PERMASALAHAN
1. Bagaimana
aktivitas dari analgetik golongan opioid yaitu morfin jika pada strukturnya
gugus N-metil digantikan oleh proton(NH)?
2. Bagaimanakah cara menentukan farmakofor pada
setiap obat analgetik ?
3. Bagaimana interaksi obat analgetik dengan obat lain
ataupun dengan makanan?
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari,I.A
dan T.E.Nugroho.2016.Pengaruh Pemberian Analgasik Kombinasi Parasetamol
Dan
Tramadol Terhadap Kadar Ureum Serum Tikus Wistar.Jurnal Kedokteran Diponegoro.5(4):2540-8844.
J.L.Kee
dan E.R.Hayes. 1996. Farmakologi:Pendekatan
Proses Keperawatan,EGC,Jakarta.
Octavianus,S.,Fatmawati
dan W.A.Lolo.2014.Uji Efek Analgetik Ekstrak Etanol Daun
Pepaya
(Carica papaya L)Pada Mencit Putih
Jantan(Mus muscullus).Jurnal Ilmiah
Farmasi.3(2):2302-2493.
Tjay,T.H
dan K.Rahardja.2007.Obat-Obat Penting,Gramedia,Jakarta.
Saya ingin memberi tanggapan tentang pertanyaan no 1 yaitu Penggantian gugus N-metil dengan proton mengurangi aktivitas analgesik tetapi tidak menghilangkannnya, dari referensi yang saya baca demikian. Terima kasih
BalasHapussaya akan mencoba menjawab permasalahan no 2
BalasHapusCara menentukan farmakofor pada setiap obat analgetik adalah dengan cara
a. Mempunyai suatu atom pusat C yang tidak diikat oleh otom hidrogen
b. Pada atom pusat ini langsung mengikat cincin aromatik
c. Mempunyai suatu basa yang terikat
Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 3 yaitu Ada interaksi obat analgetik dengan obat lain. Misalnya derivat asam salisilat yaitu aspirin dengan obat antikoagulan dapat memperparah resiko pendarahan. Sedangkan interaksi obat analgetik dengan makanan contohnya yaitu parasetamol diminum bersama dengan kopi ataupun teh yang mengandung kafein, dapat meningkatkan resiko toksik dari parasetamol
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan no 3
BalasHapusInteraksi analgetik dengan obat lain dan makanan.
-Interaksi analgetik dengan makanan,contohnya aspirin dengan caffein. Caffeine meningkatkan absorbsi aspirin dalam darah. akibatnya kadar aspirin meningkat
-Interaksi analgetik dengan obat lain,contohnya methadone dgn flovoxamin. Methadone meningkatkan efek samping dari fluvoxamin
Terimakasih atas artikelnya, sangat bermanfaat sekali
BalasHapusTerimakasih....artikel nya sangat bermanfaat๐๐๐
BalasHapusterima kasih atas pengetahuannya ๐
BalasHapus