Rabu, 20 November 2019

ANTIKONVULSI (KIMIA MEDISINAL)


ANTIKONVULSI
DEFINISI
Antikonvulsi (anti kejang) digunakan untuk mencegah dan mengobati bangkitan epilepsi (epileptic seizure) dan bangkitan non-epilepsi. Antikonvulsi juga digunakan mengatasi kejang bukan epilepsi. Antikonvulsi merupakan golongan obat yang sering digunakan pada kasus-kasus kejang karena epileptik (Gunawan,2016).
Epilepsi,merupakan suatu serangan proksimal berulang dengan interval lebih dari 24 jam tanpa penyebab yang pasti. Serangan kejang pada epilepsi disebabkan oleh muatan listrik abnormal dari neuron- neuron serebral dan ditandai dengan hilangnya atau terganggunya kesadaran dan biasanya disertai dengan kejang(reaksi motorik abnormal). Obat- obat yang dipakai untuk serangan kejang epilepsi disebut sebangai antikonvulsi atau antiepilepsi. Obat- obat antikonvulsi menekan impuls listrik abnormal dari pusat serangan kejang ke daerah korteks lainnya sehingga mencegah serangan kejang tetapi tidak menghilangkan penyebab serangan kejang (Kee, 1996).

MEKANISME KERJA
            Menurut Husna dan Kurniawan (2017),mekanisme kerja obat anti konvulsi berprinsip bekerja untuk menghambat proses penyebaran kejang dan menghambat inihiasi,adapun mekanismenya adalah sebagai berikut:
1. Modulasi voltage-gated ion channels, termasuk natrium(Na+),kalsium(Ca+)dan  kalium(k)
2.Peningkatan inhibisi GABA melalui efek pada reseptor GABA-A, transporter GAT-1   GABA,  atau GABA transaminase
3.Modulasi langsung terhadap pelepasan sinaptik
4.Inhibisi sinap eksitasi melalui reseptor glutamat ionotropik termasuk reseptor AMPA


PENGGOLONGAN OBAT
            Menurut Ganiswarna (1995),golongan obat dari anti epilepsi adalah sebagai berikut:
a.    Golongan hidantoin pada golongan ini terdapat 3 senyawa yaitu Fenitoin,  mefentoin dan etotoin, dari ketiga jenis itu yang sering digunakan adalah Fenitoin.
b. Golongan barbiturat golongan obat ini sebagai hipnotik-sedatif dan efektif sebagai antikonvulsi yang sering digunakan adalah barbiturat kerja lama (Long Acting Barbiturates). Jenis obat golongan ini antara lain fenobarbital dan primidon, kedua obat ini dapat menekan letupan di fokus epilepsi
Image result for barbiturat
c.       Golongan oksazolidindion salah satu jenis obatnya adalah trimetadion yang
mempunyai efek memperkuat depresi pasca transmisi sehingga transmisi impuls berurutan dihambat.
Image result for oksazolidindion
d.  Golongan suksinimida obat yang sering digunakan di klinik adalah jenis etosuksimid, metsuksimid dan fensuksimid yang mempunyai efek sama dengan trimetadion.
e.   Golongan karbamazepin Obat ini efektif terhadap bangkitan parsial komplek dan bangkitan tonik klonik
f.     Golongan benzodiazepin Salah satu jenisnya adalah diazepam, disamping sebagai
anti konvulsi juga mempunyai efek antiansietas dan merupakan obat pilihan untuk status epileptikus.
Image result for benzodiazepin
g.      Obat - obat generasi kedua Vigabatrin, lamotrigin, gabapentin, felbamat, tiagabin,
topiramat dan zonisamida

PERMASALAHAN
1. Bagaimana efek samping dan cara mengatasi efek samping dari obat antikonvulsi?
2. Pada golongan obat antikonvulsi ini ada golongan barbiturat,bagaimana hubungan struktur dan  
    aktivitas turunan barbiturat?
3. Bagaimana interaksi  kelompok obat antikonvulsi?

DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna,S.1995.Farmakologi Dan Terapi Edisi 4,Bagian Farmakologi FKUI,Jakarta.
Gunawan,S.G.2016.Farmakologi Dan Terapi Edisi 6, Departemen Farmakologi dan   
             Terapeutik FKUI,Jakarta.
Husna,M dan S.N.Kurniawan.2017.Mekanisme Kerja Obat Anti Epilepsi Secara
             Biomolekuler. Jurnal biomoleculer. 4(1):38-45.
Kee,J.1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan,EGC,Jakarta.

8 komentar:

  1. Baiklah, saya akan mencoba menjawab permasalahan 1 anti konvulsi

    Efek samping obat antikonvulsi adalah
    -Jumlah sel darah putih dan sel darah merah berkurang
    -Ruam kulit
    -Tenang
    -Pembengkakan gusi
    -Penambahan berat badan

    Dan cara mengatasi efek samping dari obat antikonvulsi adalah
    - Hindari benturan kepala atau bagian tubuh lain dari benda keras,tajam atau panas
    - Longgarkan pakaian,untuk mencegah sumbatan pernafasan
    - Biarkan kejang berlangsung
    - Bila serangan berulang dalam waktu singkat dan atau lama segera larikan kerumah sakit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawabannya sudah bagus,namun sebaiknya untuk penjelasan efek samping dari obat antikonvulsi ini yaitu efek samping pergolongan obat,karena setiap golongan obat antikonvulsi memiliki efek samping yang berbeda,seperti
      -Golongan hidantoin. Efek samping: gangguan susunan saraf pusat, saluran cerna, gusi, kulit dan lain-lain
      -Golongan barbiturat. Efek samping: efek sedatif
      -Golongan oksazolidindion (Trimetadion). Efek samping: gangguan pada kulit, fungsi ginjal dan hati
      -Golongan suksinimid. Efek samping: mual, sakit kepala, ngantuk dan ruampada kulit.
      -Golongan karbamazepin. Efek samping: pusing, vertigo, penglihatan kabur dan lain-lain
      -Golongan benzodiazepin. Efek samping: pusing, mengantuk, dan lain-lain
      -Golongan Gabapentin (Pregabalin). Efek samping: efek sedasi.

      Hapus
  2. Baik saya akan mencoba menjawab permasalahan no 3,yaitu interaksi kelompok obat antikonvulsi

    a) Antikonvulsan – Depresan lain
    Antikonvulsan adalah depresan SSP. Senyawa ini menekan atau mengurangi fungsi seperti koordinasi dan kewaspadaan depresi atau kegagalan berlebihan dapat terjadi jika anti konvulsan digunakan bersama depresan SSP lain.
    b) Antikonvulsan – Antipsikotika
    Efek antikonvulsi dapat berkurang,akibatnya dapat terjadi depresi aditif dengan gejala mengantuk, pusing, hilang koordinasi motorik dan kewaspadaan mental
    c) Antikonvulsan – PIL KB
    Efek pil KB dapat berkurang, akibatnya resiko hamil meningkat 25 kali jika tidak digunakan metode kontrasepsi lain. Dan efek anti konvulsif dapat berkurang,akibatnya kejang tak terkendali dengan baik.
    d) Antikonvulsan - Estrogen
    Efek estrogen dapat berkurang,akibatnya kondisi yang ditangani tak terkendali dengan baik. Dan efek antikonvulsi dapat berkurang,akibatnya kejang tak terkendali dengan baik.

    BalasHapus
  3. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2,Hubungan Struktur dan Aktivitas turunan barbiturate didapatkan hal-hal sebagai berikut:
    a. Masa kerja obat terutama tergantung pada substituent-substituen di posisi 5 yang mempengaruhi lipofilisitas. Aktivitas hipnotik akan meningkat dengan meningkatnya lipofilisitas dan aktivitas optimum dicapai bila jumlah atom C pada kedua substituent anatara 6-10.
    b. Pada seri yang sama, isomer dengan rantai cabang mempunyai aktivitas lebih besar dan masa kerja yang lebih pendek.
    c. Pada seri yang sama, analog alil, alkenil dan sikloalkinil yang tidak jenuh mempunyai aktivitas lebih besar dibanding analog jenuh dengan jumlah atom C yang sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawaban sudah bagus,namun saya rasa jawaban ini masih kurang dimana hubungan struktur dan aktivitas turunan barbiturate yang lain adalah
      -Substtuen alisiklik dan aromatic memberikan aktivitas yang lebih besar dibanding substituent alifatik dengan jumlah atom C yang sama.
      -Pemasukan atom halogen pada substituen 5-alkil dapat meningkatkan aktivitas.
      -Pemasukan gugus yang bersifat polar, seperti gugus OH, NH2, RNH, CO, COOH dan SO3H, pada substituen 5-alkil akan menurunkan aktivitas secara drastis.
      -Turunan yang strukturnya stereoisomer mempunyai aktivitas yang kurang lebih sama

      Hapus
  4. Terimakasih atas artikelnya,sangat bermanfaat sekali🙏

    BalasHapus
  5. Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat sekali😊

    BalasHapus
  6. Keren artikel nya, terima kasih atas ilmu nya 👍

    BalasHapus